Sebagai guru bangsa, Prof. A. Syafii Maarif menyajikan argumen yang begitu kuat dan komprehensif tentang pentingnya mengembangkan keislaman di tanah air dalam bingkai keindonesiaan dan kemanusiaan.
Azyumardi Azra, Guru Besar Pascasarjana UIN Jakarta.
Berbicara tentang Islam sebagai ekspresi peradaban pada abad XXI ini, kita harus mengatakannya secara jujur. Dalam sebuah ungkapan, dapat kita simpulkan bahwa posisi Islam sekarang masih belum banyak beranjak dari posisinya yang lampau. Sudah hampir satu abad sepeninggal Al-Afghani dan Abduh, belum banyak yang berhasil kita sumbangkan dari segi pemikiran Islam fundamental, demi mengangkat umat ke posisi yang lebih layak.
Tanpa adanya keberanian kita untuk menampilkan peta ajaran baru yang tidak sarat oleh dosa-dosa sejarah, penulis khawatir kita akan berada di posisi buritan peradaban dalam masa yang agak lama. Islam dalam peta ajaran yang baru itu haruslah bercorak non-mazhab dan non-sektarian. Khazanah Islam klasik yang kaya raya itu memang perlu dibaca secara serius, tapi sekali-kali tidak untuk diberhalakan.
.
Penulis | : | Prof. Dr. Ahmad Syafii Maarif |
---|---|---|
Penerbit | : | Ircisod |
Tahun terbit | : | 2019 |
ISBN | : | 978-602-7696-76-1 |
Halaman | : | 296 |