Sebagai agama sempurna Islam tidak memerlukan predikat, baik yang berhubungan dengan dimensi ruang maupun dimensi waktu. Predikat-predikat itu berimplikasi reduksionis atau menyempitkan. Predikat yang bersifat kualitatif (berada pada dimensi dinamis), semisal Islam Berkemajuan, harus diletakkan dalam pengertian tentatif dan relatif. Yang penting adalah implementasi oleh para pemeluk watak-watak Islam sebagai agama perdamaian (din al-rahmah wa al-salamah), agama keadilan (din al-'adalah), atau agama peradaban (din al-hadharah) yang penjelmaannya boleh jadi berubah dalam dinamika ruang dan waktu. Hal inilah yang masih senjang bahkan hilang dalam kehidupan umat Islam. Buku oleh intelektual muda Muhammadiyah ini menjadi penting karena mengemukan kritik terhadap keberagamaan umat Islam dewasa ini, yang masih belum memenuhi idealitas Islam itu sendiri. Prof. Dr. KH. M. Din Syamsuddin (Ketua Umum PP Muhammadiyah 2005-2015) Di antara proyek utama penulis dalam buku ini ialah mempromosikan pluralisme dan menolak klaim kebenaran. Hal itu terlihat dari tokoh-tokoh yang diangkat dan dibahasnya, seperti Buya Syafii Maarif, Dawam Rahardjo, Kang Jalal dan Khaled Abou El-Fadl. Pemikiran tokoh-tokoh itu penting untuk disuarakan, khususnya di kalangan umat Islam Indonesia. Karena pemikiran-pemikiran mereka sarat akan nilai-nilai Islam yang humanis, toleran dan progresif. Saya menyambut baik atas terbitnya buku ini. Selamat! Abd. Rohim Ghazali (Direktur Eksekutif Maarif Institute)
Penulis | : | Muhamad Bukhari Muslim |
---|---|---|
Penerbit | : | DIVA Press |
Tahun terbit | : | 2023 |
ISBN | : | - |
Halaman | : | 256 |