Mengurai Kearifan Lokal Masyarakat Ternate

Rp 70.000 0%
Rp. 70.000

Buku ini menceritakan tentang kebudayaan, terurai dalam kearifan lokal (local wisdom) yang ada pada masyarakat Ternate. Kebudayaan tersebut terjelaskan dalam komponen budaya seperti simbol, makna, nilai dan keyakinan. Kebudayaan, kearifan lokal (local wisdom) yang terulas dalam tiga subjdul diantaranya, Tuala Lipa Pakaian Adat Penuh Makna, Ngogu Adat Budaya dan Identitas Lokal dan Fere Kie Perjumpaan Budaya dan Agama.

Tuala Lipa Pakaian Adat Penuh Makna, subjudul yang pertama. Mengurai makna dan nilai yang tersembunyi dalam simbol dari penutup kepala atau semacam peci yang dipakai pria (masyarakat adat) di Ternate, yang mendeskripsikan makna filosofi yang mempunyai nilai yang signifikan semacam perjumpaan budaya dan agama, yang dasarnya menegaskan bahwa budaya hadir berdasar nilai-nilai agama seperti lipatan Tuali Lipa yang berbentuk huruf hijaiyah (alif, kha, mim, dal) dan beberapa makna lainnya tidak lepas dari agama.

Ngogu Adat Budaya dan Identitas Lokal, subjudul kedua. Mengurai tentang makanan adat yang di dalamnya mempunyai filosofi makna dan nilai yang dibentuk dalam simbolisasi makanan adat (Ngogu Adat) yang menceritakan tentang filosofi diri manusia yang mempunyai relasi dengan agama, sehingga hal tersebut memperlihatkan tentang kecirian lokal yang mempunyai khas dan karakter masyarakatnya sendiri, yang selalu mengkonstruksi budaya dengan dasar-dasar agama.

Tradisi Fere Kie Perjumpaan Budaya dan Agama, subjudul ketiga. Mengurai tradisi naik gunung yang sudah dilakukan sejak lama oleh masyarakat atau komunitas yang ada di Ternate. Tradisi tersebut dilakukan, baik oleh masyarakat atau individu maupun kesultanan. Kesultanan sendiri membuat tradisi atau ritual tersebut setiap tahun. Tradisi tidak hanya menjadi tradisi semata, akan tetapi tradisi yang mempunyai nilai dan makna dan bahkan mengkonstruksi keyakinan, bahwa hal tersebut dilakukan untuk berziarah ke makam para orang suci atau Auliah yang keramatnya berada di beberapa titik puncak gunung (Gunung Gamalama). Aktivitas budaya tersebutlah menjadi tradisi menerangkan tentang perjumpaan budaya dan agama.

Uraian singkat di atas, menjadi ringkasan tentang isi buku, yang bisa terurai lebih detail dalam buku jika dibaca secara saksama. Terima kasih.

Rincian buku:

Penulis : Sukarno M. Adam dan Bakri Ismail
Penerbit : DIVA Press
Tahun terbit : 2023
ISBN : -
Halaman : 132

Buku Terkait


Triyanto Triwikromo
Rp 67.000 25%
Rp 50.250

Umar Usman
Rp 80.000 0%
Rp 80.000

Sukarno M. Adam dan Bakri Ismail
Rp 70.000 0%
Rp 70.000

Winanti Praptiningsih, St. Tri Guntur Narwaya
Rp 100.000 20%
Rp 80.000