Pengaruh sufisme dalam sejarah keberislaman kaum muslim di Nusantara cukup mendalam. Hal ini ditandai dengan munculnya gejolak sejarah yang menampilkan dua aliran antipodal dalam sufisme, antara aliran tasawuf falsafi dengan tasawuf Sunni (disebut juga amali atau akhlaqi). Namun demikian, di Sulawesi Selatan, muncul seorang ulama luar biasa, Syaikh Yusuf al-Makassari, yang mencetuskan wahdatusy syuhud, konsep sufisme jalan tengah antara tasawuf falsafi dengan tasawuf Sunni. Buku ini mengurai tidak hanya biografi sang pembaru dari Makassar itu, yang perjalanan hidupnya cukup fantastis, dimulai di Makassar, Timur Tengah, Banten, Sri Lanka, dan berakhir di Afrika Selatan, melainkan juga mendedahkan konsep tasawuf falsafi wahdatusy syuhud-nya yang dipengaruhi oleh Ahmad as-Sirhindi, namun didasarkan pada ajaran-ajaran Tarekat Khalwatiyah, Syattariyah, Qadiriyah, Ba’alawiyah, dan Naqsyabandiyah yang dianutnya. Selamat berselancar dan mendalami ajaran penyebar Islam pertama di Afrika Selatan dan penggerak anti-kolonialisme Belanda di Banten itu.
Penulis | : | Prof. Dr. Aksin Wijaya, M.Ag. & Dr. H. Abu Bakar Yamani, M.Ag. |
---|---|---|
Penerbit | : | IRCiSoD |
Tahun terbit | : | 2024 |
ISBN | : | - |
Halaman | : | 182 |