“Buku ini penting! Walaupun Nurcholish Madjid sebagai pemikir dan intelektual Indonesia sudah banyak dibahas, buku-buku dan artikel tentang Nurcholish Madjid juga sudah banyak ditulis, namun ia masih tetap relevan untuk dibahas, terutama tentang ide keragaman atau pluralismenya. Ide itu sangat penting saat ini, terutama setelah reformasi, karena ide keragaman atau pluralisme dibutuhkan untuk menghadapi politik identitas.” —Prof. Dr. Phil. Al Makin, S.Ag., M.A. Guru Besar Ilmu Filsafat dan Rektor UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta Sejak zaman Orde Baru, Islam dan negara sudah sangat sering diperselisihkan. Di satu sisi, ada kelompok sayap kanan atau fundamentalis yang diwakili Masyumi hingga DDII. Mereka bersikeras mendirikan negara Islam di negeri ini. Namun, di sisi lain, juga ada kelompok di bawah rezim Orde Baru yang secara terang-terangan dan tegas menolak wacana tersebut. Buku ini dimaksudkan untuk melihat, menelaah, dan mengupas penafsiran Nurcholish Madjid tentang Islam yang booming pada zaman Orde Baru, terutama di tengah kontestasi wacana pendirian negara Islam. Dalam buku ini, Cak Nur—demikian sapaan akrabnya—digambarkan sebagai sosok yang memosisikan diri sebagai penengah. Ia berusaha menyatukan nilai-nilai Islam dalam bernegara dengan logika sekularisasinya, meskipun juga kerap dikritik. Semangat yang diperjuangkan oleh Cak Nur tampaknya masih relevan dan makin berkembang di Indonesia melalui para pengusung pemikirannya serta institusi yang pernah ia naungi. Oleh karenanya, membaca buku ini menjadi sangat penting agar gagasan-gagasan besar Cak Nur tak lekang dimakan zaman.
Penulis | : | Abu Muslim |
---|---|---|
Penerbit | : | Ircisod |
Tahun terbit | : | 2021 |
ISBN | : | 978-623-6166-72-7 |
Halaman | : | 154 |