Adakah sesuatu yang beda bila orang Jawa naik haji? Apakah perbedaan itu terletak pada cara pandang kosmologis orang Jawa bahwa segala sesuatu itu ada kleniknya?
Pertanyaan itu tidak cukup dijawab dengan 'ya' atau 'tidak.' Sebagaimana yang dituliskan Danarto, perilaku orang Jawa saat naik haji memang tidak bisa lepas dari gawan lahir-nya yang suka memistiskan sesuatu. Namun, di balik sikap itu, ada keluguan, ke-ndeso-an yang tidak bisa ditinggalkan begitu saja. Dan, sikap inilah yang sering kali membuat suasana menjadi gayeng, menyenangkan, penuh keakraban, sekaligus menjadi pembeda dengan jamaah dari negeri lain. Sikap ndeso ini tidak hanya diterapkan kepada sesama jamaah, tetapi juga kepada Tuhan.
Apa yang dituliskan Danarto dalam buku ini semakin menegaskan bahwa dalam melakukan perjalanan ruhani, seseorang perlu bersikap semeleh 'tawakkal', bisa menyelaraskan antara ritual zhahir dengan yang spiritual. Tahu batas diri: Tuhan adalah Khalik, dan kita hanyalah mahkluk.
Penulis | : | Danarto |
---|---|---|
Penerbit | : | Diva Press |
Tahun terbit | : | 2016 |
ISBN | : | 978-602-391-223-0 |
Halaman | : | 184 |