“Orang Madura itu tidak feodal, sikap sosialnya egaliter, rajin kerja, kukuh mempertahankan nilai yang dianggapnya mendasar. juga cara berpikirnya aneh dan cerdas, meskipun di permukaan tampak seolah-olah bodoh.”—Cak Nun, Budayawan.
“Salah satu ciri utama yang melekat pada orang Madura adalah kelincahannya dalam berkelit dengan logika-logika polos. Orang Madura, konon, pandai berkelit dan cerdik, tapi tidak licik sehingga setiap kelincahan berdebat sering dikaitkan dengan kelincahan orang Madura.” — Prof. Dr. Mohammad Mahfud M.D., S.H., S.U., Ketua Mahkamah Konstitusi Republik Indonesia ke-2.
Selalu saja ada hal yang menarik bila membahas Madura, termasuk kelucuan dan keluguan sebagian tingkah masyarakatnya ketika berhaji atau umrah. Misalnya, ada seorang jamaah haji yang begitu yakin ia terkena azab akibat dosa-dosanya karena setiap kali mandi, air yang keluar selalu air panas.
Ternyata, yang ia tekan keran yang berwarna merah dan bertuliskan hot, sedangkan ia buta huruf. Ada juga beberapa jamaah yang kompak melepas sandal ketika memasuki lift, dan masih banyak lagi kisah lainnya yang tentunya bisa mengocok perut.
Buku ini tidak hanya menceritakan kelucuan kisah para jamaah haji dan umrah asal Madura, tetapi dikupas juga beberapa nilai mendasar dan hikmah dari setiap cerita. Selamat membaca!
Penulis | : | Abdul Mukti Thabrani |
---|---|---|
Penerbit | : | Diva Press |
Tahun terbit | : | 2017 |
ISBN | : | 978-602-391-484-5 |
Halaman | : | 188 |