“Gelarkanlah baginya alas tidur dari api neraka, dan bukakanlah baginya sebuah pintu ke neraka. Maka panas dan uap panasnya mengenainya. Lalu, disempitkan kuburnya sampai tulang-tulang rusuknya berimpitan…. (HR. Ahmad, Nasa’i, Ibnu Majah, dan Hakim).
Perihal siksa kubur, dalam kehidupan sehari-hari kita sering mendengar kisah-kisah kengerian azab liang lahat. Hadits tersebut hanya menyajikan sebagian jenis siksa yang ada di alam Barzakh. Meski alam kubur hanya tempat sementara, tetapi tidak bisa disepelekan begitu saja. Sebab, alam kubur adalah “cuplikan” yang bakal dialami seseorang yang telah meninggal kelak setelah Kiamat terjadi.
Bagaimana supaya kita bisa terbebas, setidaknya meminimalisasi, siksa kubur? Apakah harus melaksanakan shalat tanpa henti? Mengkhatamkan al-Qur’an setiap bulan sekali? Naik haji setiap tahun? Dzikir sepanjang siang dan malam?
Buku ini menurunkan kisah-kisah tentang orang-orang yang terbebas dari siksa kubur. Pembaca akan menemukan bahwa agar bebas siksa kubur tidaklah sesulit dan seberat yang disangka. Dalam kisah, yang tertera di buku ini, ada seseorang yang selamat dari siksa kubur berkat kecintaannya terhadap al-Qur’an, meski ia buta aksara Hijaiah. Ada pula seseorang yang bebas azab kubur karena menolong anjing yang kehausan. Dan, masih banyak kisah inspiratif yang tersaji dalam buku ini tentang mereka yang selamat dari siksa kubur.
Selamat membaca.
Penulis | : | Syamsuddin bin Salim al Qalyubi |
---|---|---|
Penerbit | : | Diva Press |
Tahun terbit | : | 2015 |
ISBN | : | 978-602-0806-33-4 |
Halaman | : | 188 |
Mojdeh Bayat & Muhammad Ali Jamnia
Rp 60.000 25%
Rp 45.000