Islam ideologis dan Islam kultural merupakan “rumah besar” Islam Indonesia era modern. Di dalam dua rumah itu, ternyata kita menemukan varian “label” yang cukup heterogen: tradisionalis, modernis, neo-modernis, post-tradisionalis, liberal, revivalis-puritan, Islamis, modernis-reformis, dan lain-lain. Namun, di dalam buku ini, kita akan melihat bahwa tipologi tersebut sebenarnya cukup longgar sehingga mudah mencair dan meleleh: satu paham atau satu kelompok dapat tercampur bersama-sama dengan paham atau kelompok lain sehingga memunculkan bentuk-bentuk pemahaman dan tipologi keislaman yang baru. Hal ini dikarenakan mereka berjumpa dalam ruang “sejarah”, yang perjumpaan tak jarang melahirkan pemikiran-pemikiran baru yang mencerahkan, di samping juga konflik horizontal yang memilukan. Buku ini berisi delapan hasil penelitian yang telah dimuat di jurnal baik dalam maupun luar negeri. Prof. Dr. Media Zainul Bahri, M.A. meneliti secara mendalam perbandingan pemikiran Gus Dur dengan Abraham J. Heschel, peran Jaringan Islam Liberal (JIL) dalam diskursus pemikiran Islam, wacana relasi agama dan sains dalam lanskap pemikiran Muslim Indonesia, fenomena ustadz selebritis dan dakwahtainment, upaya Edwin Wieringa dalam menguak eksotisme Muslim Nusantara, ketegangan pemikiran antara Edward Said dan Ibnu Warraq, serta meneropong misteri dan mitor Protokol Tetua Zion melalui novel Prague Cemetery karya Umberto Eco. Tema-tema tersebut diurai dan diberi signifikansi dengan gambaran mutakhir pandangan dan pemikiran Islam Indonesia dalam “rumah besar” Islam ideologis dan Islam kultural. Selamat membaca!
Penulis | : | Prof. Dr. Media Zainul Bahri |
---|---|---|
Penerbit | : | Ircisod |
Tahun terbit | : | 2022 |
ISBN | : | 978-623-6166-85-7 |
Halaman | : | 476 |