“Barangsiapa bertarekat tetapi mengabaikan prinsip-prinsip tasawuf,” tutur Imam Zarruq di bagian pembuka bukunya ini, “niscaya ia terhalang dari pencapaian wushul.” Tasawuf berisi ajaran-ajaran, sedangkan tarekat adalah metode untuk menerapkannya. Namun, di zaman akhir, banyak sekali penyimpangan praktik tarekat. Alih-alih mendekatkan rohani kepada Allah, hal itu justru menjungkalkan si pejalan ke jurang-jurang kegelapan. Apa pasal? Sebab, jalan terabas menuju Allah hanyalah jalan spiritual yang diajarkan Nabi Saw. Artinya, semua jalan menuju Allah tertutup, kecuali jalan kepatuhan terhadap Sunnah beliau. Bahkan ajaran-ajaran tasawuf pun tidak lepas dari al-Qur’an dan as-Sunnah sebagai landasan utama. Atas dasar itulah, mursyid terkemuka dalam tarekat Syadziliyah ini melakukan koreksi-koreksi atas sejumlah praktik menyimpang dalam tarekat, dengan berpegang pada prinsip-prinsip tasawuf. Hal itu mencakup aspek ilmu, amaliah, dan adab yang berlandaskan Sunnah Nabi Saw serta arahan ulama salaf.
Penulis | : | Imam Zarruq |
---|---|---|
Penerbit | : | DIVA Press |
Tahun terbit | : | 2025 |
ISBN | : | - |
Halaman | : | 472 |