Dora, gadis berusia delapan belas tahun, hidup dalam kemelut cinta yang rumit dan penuh duri. Ia menyimpan cinta samar yang tak pantas kepada ayahnya, dan memiliki kebencian mendalam kepada ibunya. Ia juga mencintai sahabat ayahnya, Tuan K., dan dikuasai rasa cemburu dan permusuhan kepada Nyonya K., istri Tuan K., yang juga menjadi selingkuhan ayahnya. Kerasnya konflik batin itu memicu serangkaian gejala histeria yang dialami Dora: batuk nervosa, kehilangan suara, nyeri wajah, gangguan lambung, dan sesak napas. Oleh Freud, berbagai penyakit itu ditafsirkan sebagai simbol hasrat terpendam dan trauma masa kecil—sehingga, tubuh menjadi panggung bagi drama psikis yang tertahan. Melalui kasus ini, Freud memperkenalkan konsep-konsep kunci seperti represi, transferensi, dan konversi psikosomatis—fondasi yang kelak mengukuhkan psikoanalisis sebagai ilmu tentang “ketidaksadaran”. Buku ini bukan hanya berisi laporan medis semata, melainkan memperlihatkan luka jiwa manusia yang, ketika tidak menemukan solusi, akhirnya mencari jalan keluar melalui tubuh—mencipta beragam penyakit.
Penulis | : | Sigmund Freud |
---|---|---|
Penerbit | : | IRCiSoD |
Tahun terbit | : | 2025 |
ISBN | : | - |
Halaman | : | 212 |