Tanpa perlu menutup mata, konflik antarumat yang selalu mewarnai gelombang sejarah merupakan implikasi langsung dari kuatnya klaim kebenaran agama. Dalam upaya mengentaskan konflik itu, kita sangat memerlukan pemaknaan kebenaran agama yang toleran, inklusif, egaliter, dan apresiatif. Sehingga, klaim-klaim keselamatan dan kebenaran antaragama tidak terletupkan secara frontal.
Buku masterpiece pemikir Islam kontemporer Lebanon ini berupaya memberikan jawaban fundamental terhadap fenomena ambivalen keragaman keagamaan itu.
Dr. Ali Harb, yang dikenal sebagai pemikir filsafat kritis, membelejeti seluruh dimensi agama dengan sangat komprehensif.
Isu kebenaran agama bukanlah satu-satunya fokus kajian Harb dalam buku ini. Ia juga menyoroti wacana ontologi teks dengan mengajukan prosedur baru dalam mensintesiskan teks dan tradisi. Ia pun mengkaji deretan teori yang dihembuskan oleh Karl Marx dan Sigmund Freud, lalu mengkomparasikannya dengan wacana Islam bersendikan al-Qur'an.
Harb juga menggagas wawasan Islam tentang kosmologi, liberalisme, demokrasi, pluralisme, ideologi, fundamentalisme, dialogisme, dan kritisisme dengan pendekatan yang sangat kritis. Keluasan kajian Harb meniscayakan rentangan panjang pemikiran filsafat yang bersinggungan bukan hanya dengan piranti-piranti normatif agama, seperti Islam dengan al-Qur'an, melainkan juga dengan diskursus-diskursus kontemporer, baik yang secara eksplisit digagas oleh Islam maupun justru mengkonter epistemologi Islam.
Selamat mengarungi samudra nalar kritis dalam khazanah dinamika umat Islam kontemporer.
Penulis | : | Dr. Alî Harb |
---|---|---|
Penerbit | : | IRCiSoD |
Tahun terbit | : | 2025 |
ISBN | : | - |
Halaman | : | 358 |