Meraih wushul di jalan Allah tidak bisa sekonyong-konyong. Banyak tangga (maqamat) yang harus dipanjat. Pendakian mulai tangga paling bawah menuju puncak memerlukan perjuangan yang sungguh-sungguh. Sebab, di kanan-kirinya kebak godaan yang rentan menjadikan seorang salik terpelanting sebelum mencapai puncak. Tapi jangan khawatir. Buku ini bisa menjadi panduannya karena memuat metode, ilmu, dan akhlak dalam bertarekat untuk meraih puncak kedekatan dengan Allah Ta’ala—yang dalam istilah al-Hallaj disebut hulul, Imam al-Ghazali menyebut wushul, Ibnu Arabi menyebut wihdatul wujud, Abu Yazid menyebut ittihad, dan lain-lain. Ditulis oleh Syekh Abu Hasan asy-Syadzili, wali agung dan pendiri tarekat Syadziliyah. Salah satu tarekat paling berpengaruh di dunia, termasuk di Indonesia—terutama di Jawa Tengah dan Jawa Timur. Beliau punya murid bernama Abu Abbas al-Mursi dan Imam al-Bushiri pengarang Qashidah Burdah. Abu Abbas al-Mursi punya murid Ibnu Atha’illah as-Sakandari pengarang kitab Lathaiful Minan tentang ajaran sufi dua gurunya: Abu Abbas al-Mursi dan Syekh Abu Hasan asy-Syadzili.
Penulis | : | Syekh Abu Hasan Asy-Syadzili |
---|---|---|
Penerbit | : | DIVA Press |
Tahun terbit | : | 2025 |
ISBN | : | - |
Halaman | : | 382 |