Sebagian orang mengartikan romantis sebagai sesuatu yang cenderung melankolis, bahkan cengeng. Sebagian yang lain menganggap romantis identik dengan kata-kata indah. Dan, tak sedikit pula yang menganggap romantis sebagai sesuatu yang sedih, penuh tangisan, bahkan kasih tak sampai yang berujung kematian.
Apakah keromantisan memang sedemikian “menyedihkan”? Islam memberikan pengertian yang istimewa dalam memaknai keromantisan. Keluarga yang romantis, menurut Islam, ialah keluarga yang sakinah, mawaddah, wa rahmah. Keromantisan rumah tangga hanya bisa diwujudkan oleh pasangan suami yang shalih dan istri yang shalihah.
Buku ini menyunggi seikat kisah cinta romantis dalam rumah tangga orang-orang yang terkenal mulia di kalangan Islam. Ada kisah cinta Rasulullah Saw. dengan ummulmukminin, ada pula kisah legendaris Ali Ra. dengan Fatimah Ra., dan sebagainya. Ya, buku ini mengajak pembaca untuk merenungkan kembali makna keromantisan yang sesungguhnya!
“Cinta Ali dan Fatimah adalah cinta tulus yang dibalut kesabaran dan keikhlasan tingkat tinggi.”—Salim A. Fillah,dai dan penulis bukuJalan Cinta Para Pejuang.
“Cinta Rasulullah kepada Khadijah adalah puncak cinta yang diperankan oleh seorang laki-laki kepada perempuan, dan sebaliknya.”—Redha Helmi, penulis buku 30 Juz Mencari Cinta.
Penulis | : | Ukasyah Habibu Ahmad |
---|---|---|
Penerbit | : | Laksana |
Tahun terbit | : | 2017 |
ISBN | : | 978-602-407-150-9 |
Halaman | : | 200 |
Mojdeh Bayat & Muhammad Ali Jamnia
Rp 60.000 25%
Rp 45.000