Aksin Wijaya termasuk salah seorang pemikir Muslim Indonesia yang terbilang sangat produktif, masih mudah, namun begitu gigih mencari apa yang bolong dalam khazanah pemikiran Islam masa lalu, kemudian “menambalnya” dengan alternatif-alternatif baru. Dalam aras epistemologis, misalnya, ia menawarkan model Islam antroposentris-transformatif, sebuah paradigma yang ia ajukan di dalam buku yang sedang Anda baca ini. Meski hanya intisarinya, setidaknya hal itu untuk mewujudkan kreativitasnya dalam mengembangkan model epistemologi Islam baru yang tentu saja berpijak secara kritis pada kreativitas pemikir Muslim sebelumnya. Di dalam buku ini dibahas secara mendetail perkembangan dan pergeseran evolusioner epistemologi Islam sejak zaman klasik hingga kontemporer: epistemologi paripatetik-emanasionis Al-Kindi, Al-Farabi, dan Ibnu Sina; keraguan sufistik Imam al-Ghazali; paripatetik-teologis Ibnu Rusyd; iluminasi Suhrawardi; transendental Mulla Shadra; iluminasi-empiris Mehdi Ha’iri Yazdi; sekularisasi Islam Nurcholish Madjid; islamisasi pengetahuan Naquib al-Attas; pribumisasi Gus Dur; pengilmuan Kuntowijoyo; jaring laba-laba keilmuan Amin Abdullah; pohon keilmuan Imam Suprayogo; serta arah baru epistemologi Islam yang diajukan oleh Aksin Wijaya, yakni antroposentri-transformatif.
Penulis | : | Dr. Aksin Wijaya |
---|---|---|
Penerbit | : | IRCiSoD |
Tahun terbit | : | 2020 |
ISBN | : | 978-623-6699-02-7 |
Halaman | : | 410 |