Gus Dur mendapat gelar “Bapak Pluralisme”, karena pemikiran-pemikiran dan kebijakan-kebijakannya yang mendukung pluralisme di Indonesia. Selain itu, ia juga mendapat julukan “Bapak Tionghoa Indonesia” yang diberikan oleh Perkumpulan Sosial Rasa Dharma di Kleteng Tay Kek Sie, Semarang, Jawa Tengah. Julukan ini diberikan karena ia adalah pembela kaum minoritas yang terdiskriminasi dan tertindas di Indonesia. Tionghoa merupakan salah satunya. Bagi warga NU, Gus Dur merupakan sosok ulama yang “keramat”. Banyak sekali karamah yang dimiliki dan ditunjukkannya, salah satunya dalam bentuk ucapan (ramalan) yang pada akhirnya ternyata benar-benar terbukti (terjadi). Tak heran, jika sejak ia wafat sampai sekarang, makamnya selalu ramai dibanjiri para peziarah dari berbagai daerah di Indonesia. Buku ini hadir untuk mengingatkan kita tentang kiprah, pemikiran, dan perjuangan Gus Dur untuk Indonesia pada umumnya dan NU pada khususnya. Berbagai sisi lain yang unik dan menarik dari Gus Dur juga disajikan secara detail dalam buku ini, seperti karamah-karamah, kisah kewalian, kisah tentang ilmu laduni, hingga perkataan-perkataannya yang menjadi kenyataan jauh setelah kewafatannya.
Penulis | : | Rizem Aizid |
---|---|---|
Penerbit | : | DIVA Press |
Tahun terbit | : | 2023 |
ISBN | : | 978-623-189-307-9 |
Halaman | : | 100 |