Tahapan paling puncak untuk mencapai kesempurnaan ibadah ialah tahapan pujian dan syukur. Mengapa kita harus memuji dan bersyukur kepada Allah Ta’ala? Tidak lain ialah karena kita khawatir bila kenikmatan dalam beribadah itu menjadikan kita lalai, hingga akhirnya kita terjerumus ke jurang kekufuran. Akibatnya, kita turun tingkat menjadi sekadar pelayan-pelayan yang beribadah berdasarkan pada keikhlasan. Terlebih, puja dan puji syukur itu harus senantiasa kita persembahkan kepada Allah Ta’ala agar kenikmatan dalam beribadah itu tidak dilenyapkan-Nya dari diri kita. Jika kita selamat dan sanggup melewati tahapan pujian dan syukur, maka maksud dan tujuan kita telah tercapai. Kita telah rampung menempuh lorong-lorong ruhani dan “sampai” kepada hadirat-Nya. Kita akan menemukan kemudahan anugerah-Nya, padang pasir kerinduan kepada-Nya, dan tertegun pada hamparan cinta-Nya. Pada gilirannya, kita merasakan kenikmatan surga, memperoleh sebaik-baik tempat memohon (al-munajat), selalu diberikan kemudahan dan kemuliaan, senantiasa merasakan kedamaian dan ketenteraman dalam menjalani sisa umur. Amin.
Penulis | : | Imam al-Ghazali |
---|---|---|
Penerbit | : | DIVA Press |
Tahun terbit | : | 2023 |
ISBN | : | 978-623-189-207-2 |
Halaman | : | 100 |