Mendengarkan terkadang dianggap bukan perkara penting sehingga bisa dilakukan sambil lalu. Orang-orang hanya mendengarkan apa yang ingin mereka dengar saja. Saat berbincang dengan orang lain, orang lebih ingin menjadi pusat perhatian. Salah satu cara menjadi pusat perhatian adalah dengan berbicara. Keterampilan berbicara pada akhirnya dianggap jauh lebih penting dibandingkan keahlian mendengarkan. Berbicara perlu terus diasah, sementara mendengarkan dianggap tidak perlu. Hal itu yang perlahan-lahan membuat kemampuan untuk mendengarkan menjadi berkurang. Padahal, ada satu rahasia penting yang harus diketahui. Sebelum menjadi pembicara yang baik, Anda harus menjadi pendengar yang baik. Mendengarkan dan berbicara adalah serupa bejana berhubungan. Makin banyak satu bagian bejana diisi, sisi bejana yang lain juga akan makin meningkat. Semoga buku ini dapat menjadi sarana belajar untuk kita semua bagaimana menjadi pendengar yang lebih baik. Karena dunia ini butuh lebih banyak pendengar yang tidak menghakimi, yang mendengar dengan empati.
Penulis | : | Sagarmatha Nyaladjiwa |
---|---|---|
Penerbit | : | DIVA Press |
Tahun terbit | : | 2025 |
ISBN | : | - |
Halaman | : | 104 |