Ketika saya membaca ulang buku ini sebelum diterbitkan, saya berangkat dari dunia keseharian yang betul-betul nyata dan saya nikmati. Konsekuensinya adalah bahwa dalam pembacaan itu saya berhadapan dengan diri saya yang lain. Maka, menjadi sesuatu yang logis ketika saya merasa terasing berhadapan dengan tulisan-tulisan saya sendiri.
Apalagi di antara tulisan-tulisan itu ada yang menyembul dari pangkreas sejarah pemikiran saya yang agak jauh ke belakang. Yaitu, dari sejak tahun 1993 ketika belum setahun saya menginjakkan kaki di Yogyakarta yang pada waktu itu sudah dikenal sebagai kota budaya yang senantiasa melahirkan para intelektual, para budayawan, para seniman, para penyair dan lain sebagainya.
Ada banyak cakrawala pemikiran yang sudah saya dedahkan di dalam buku ini. Tentang puisi, tentang cerpen, tentang novel, tentang bahasa, tentang hermeneutika, tentang karikatur, tentang shalat, tentang puasa, tentang haji, tentang seruling, tentang cinta, tentang kerinduan, dan lain sebagainya, sebagainya.
Semua tulisan itu memiliki potensi dan energi masing-masing untuk menggugah para pembacanya, termasuk juga saya sendiri. Juga untuk membukakan berbagai macam pintu ke cakrawala keinsafan, pertaubatan, dan ilmu pengetahuan Tuhan yang tidak terhingga.
Penulis | : | Kuswaidi Syafi'ie |
---|---|---|
Penerbit | : | DIVA Press |
Tahun terbit | : | 2020 |
ISBN | : | 978-602-391-888-1 |
Halaman | : | 438 |