“Saya bahagia. Sangat bahagia. Karena anak yang shalihah nan hafal al-Qur’an lebih berharga dari dunia dan seisinya.”—Ibunda Silmi [Salah satu hafizhah cilik Indonesia]
“Kemampuan kayak gini langka, tetapi bukan berarti tidak bisa dipelajari.”—Ustadz Yusuf Mansur [Pimpinan Pondok PesantrenDaarul Quran Tangerang]
“Wahai penghafal al-Qur’an, berbahagialah karena engkau telah memakmurkan hatimu dengan perkataan Allah dan telah menyambut hidangan-Nya.”—Syekh Muhammad Shalih al-Munajjid [Penulis buku Washayali Haafizhati Kitabillah]
“Ahli Qur’an iku ojo seneng omong kosong. Bengi melek ora nderes iku dudu huffazh ning huffasy ‘lowo/codot’[Ahli Qur’an itu jangan senang bicara omong kosong tiada guna.Malam bangun (tetapi) tidak tadarus itu namanya bukan huffazh, melainkan huffasy/kelelawar].”—K.H. Mufidz Mas’ud, Pendiri Ponpes Pandanaran Yogyakarta
Buku ini tidak sekadar mengisahkan cara-cara menghafal yang dilakukan oleh setiap tokoh, tetapi juga menelusuri faktor-faktor lain, semisal makanan, sifat-sifat terpuji, dan semacamnya yang menyebabkan mereka berhasil menghafalkan seluruh isi al-Qur’an. Buku ini diharapkan bisa menjadi inspirasi bagi para calon hafizh serta hafizhah, orang tua, dan umat Islam Indonesia. Selamat membaca.
Buku ini tidak sekadar mengisahkan cara-cara menghafal yang dilakukan oleh setiap tokoh, tetapi juga menelusuri faktor-faktor lain, semisal makanan, sifat-sifat terpuji, dan semacamnya yang menyebabkan mereka berhasil menghafalkan seluruh isi al-Qur’an.
Buku ini diharapkan bisa menjadi inspirasi bagi para calon hafizh serta hafizhah, orang tua, dan umat Islam Indonesia.
Selamat membaca.
Penulis | : | Al-Abaa’ Anjuma |
---|---|---|
Penerbit | : | Diva Press |
Tahun terbit | : | 2016 |
ISBN | : | 978-602-296-213-7 |
Halaman | : | 208 |
Mojdeh Bayat & Muhammad Ali Jamnia
Rp 60.000 25%
Rp 45.000