“Jangan menghukumi cara orang lain menempuh jalan yang dipilihnya menuju Tuhan. Tuhan tidak menilai kata-kata kita. Dia melihat jauh ke dalam lubuk hati kita, bersih atau tidak.” (Syams Tabrizi, Qawa’id al-‘Isyq) Sepanjang sejarah manusia, selalu ada sekelompok orang yang mengklaim pandangan dirinya dan jalan hidup keagamaannya sebagai paling benar, sambil menuduh pandangan selain dirinya sebagai salah total dan sesat. Di antara mereka, ada yang melakukan gerakan-gerakan ekstrem dan radikal. Bukan hanya menyalahkan dan menyesatkan pandangan yang lain itu, tetapi juga memandangnya telah keluar dari agama. Murtad. Lebih dari itu, mereka memfatwakan keabsahan hukuman mati atas yang lain dan yang murtad itu. Mereka bicara di atas panggung dengan suara meledak-ledak, penuh emosi kemarahan menyampaikan fatwa itu. Kesombongan dan egoisme terus diperlihatkan di depan publik. Sungguh tak ada satu pun agama dan sistem etika kemanusiaan di dunia ini yang membenarkan cara-cara seperti itu. Semua agama dan etika kemanusiaan hadir untuk membimbing manusia ke jalan hidup utama, menciptakan kehidupan sosial yang baik, menjalin persaudaraan manusia, mewujudkan keadilan, kasih sayang, dan cinta, bukan untuk menciptakan kerusakan, membodohi, permusuhan, membenci, dan kekerasan.
Penulis | : | K.H. Husein Muhammad |
---|---|---|
Penerbit | : | IRCiSoD |
Tahun terbit | : | 2025 |
ISBN | : | - |
Halaman | : | 176 |