Perihal ilmunya, buku ini memiliki karakter yang berbeda dengan buku sebelumnya, Wayahe Ngopi 1. Buku ini lebih teoritik, bahkan akademik, meski di banyak bagiannya teruntai refleksi-refleksi mendalam sebagai jabaran dan keterangan elaboratif khas personal-penulis terhadap tokoh-tokoh tasawuf dan teori-teori yang sedang didedahkan. Mungkin saja Anda bisa mendapatkan pelbagai teori tasawuf dari khazanah lain, tetapi saya sungguh ingin mengatakan kepada Anda bahwa saya “merasa” pada bagian refleksi-refleksinya itulah momen-momen puitis dalam buku ini yang seyogianya Anda masuki, resapi, dan nikmati dengan pelan demi pelan sebagaimana saya menikmati lezat roti croissant itu. Sebagai misal, di bagian “meruntuhkan ilmu, lalu terus belajar dan berilmu”, bahwa “ilmu sebelum diruntuhkan dan setelah diruntuhkan memiliki 'cita rasa' yang tak sama”, begitu pun ihwal “rasa-perasaan sebagai timbangan”, saya kira Anda mesti membacanya dengan nikmat pelan demi pelan. Semoga Anda bisa seturut dikaruniai merasakan “rasa tidak tahu” dalam buku ini, suatu mafhum “tidak tahu” yang bersumber dari dzauq, rasa “tidak tahu” yang nikmat. Edi AH Iyubenu
Penulis | : | Tri Wibowo BS |
---|---|---|
Penerbit | : | DIVA Press |
Tahun terbit | : | 2022 |
ISBN | : | 978-623-293-649-2 |
Halaman | : | 262 |