Sering kenangan datang tak bilang bilang. Misalnya saat duduk di meja makan. kau tak di gugah rasa lapar, tapi justru di banjiri ingatan.
“Lohita, Ayah tahu, kamu mencintai buku – buku seperti ayah mencintai besi-besi” Begitulah kalimat pembuka surat itu. Lohita Sasi tidak pernah menyangka kalau kepergian ayahnya meninggalkan wasiat yang sulit di laksanakan. Sebagai seorang pandai besi terkenal di Pacitan, ayahnya meminta untuk menjaga besali tetap hidup. Tetapi, Lohita seorang perempuan. Apa yang bisa dia lakukan dengan besi – besi tua di bengkel ayahnya? Memang, ayahnya menyebut satu nama ; Sapta. Namun, sudah lama Lohita menjaga jarak dengan pemuda itu.
Penulis | : | Shabrina Ws |
---|---|---|
Penerbit | : | Laksana |
Tahun terbit | : | 2019 |
ISBN | : | 978602-407-560-6 |
Halaman | : | 292 |