Seorang kritikus sastra Jepang, Kojin Karatani, menyatakan bahwa puisi-puisi Jepang mewujudkan dunia transendental. Maknanya, para penyair Jepang tidak melukiskan apa yang dapat dilihat dengan mata secara nyata tetapi melukiskan sesuatu yang dapat dilihat dengan mata hati. Tidak akan dilukiskan secara rinci satu demi satu, tetapi gambaran atau image yang muncul dalam hatinya dilukiskan dalam puisinya. Dengan demikian pembaca juga ikut mewujudkan dunia transendental dan merasakan keindahan puisinya. Haiku dan tanka juga ditulis oleh penyair-penyair dari luar Jepang, termasuk Indonesia. Tanka yang ditulis Acep Zamzam Noor dalam kumpulan puisi ini dapat menggetarkan hati kita, bahkan bulu kuduk kita akan meremang (meminjam istilah Acep sendiri) setelah meresapi puisinya satu per satu. Kegetaran hati atau keharuan hatilah yang memperkaya hidup kita. Syukurlah kita masih punya puisi dalam zaman yang semakin tak menentu arahnya ini. (Prof. Dr. Mikihiro Moriyama)
Penulis | : | Acep Zamzam Noor |
---|---|---|
Penerbit | : | DIVA Press |
Tahun terbit | : | 2024 |
ISBN | : | 978-623-189-396-3 |
Halaman | : | 124 |