Beasiswa unggulan dari Kemendikbud RI dan fasilitas teknis dari Komite Buku Nasional (KBN) menjadi ihwal, sehingga residensi penulis dua bulan di Belanda (Juli dan Agustus 2017) adalah berkah bagi saya. Di Negeri Kincir Angin itu saya tak semata melakukan riset dan napak tilas jejak Raden Saleh—sebagai peranti untuk menyelesaikan sebuah novel berlatar sejarah yang saya tulis bersama Iksaka Banu—melainkan juga mengeruk secara rakus apa pun yang berpotensi menjadi sebuah pengalaman batin bernilai, berharga, bermanfaat. Satu di antara oleh-oleh yang kemudian lahir dan berwujud adalah kumpulan puisi ini. Saya mengunjungi sejumlah kota, selain Leiden sebagai tempat tinggal, karena Raden Saleh juga tinggal di Jerman, Prancis, dan singgah di Belgia, maka saya pun mampir dalam skala “kelebat” di Brussel, Brugge, Paris, dan Coburg (Dresden). Saya memasuki beberapa museum (hanya lima persen dari jumlah yang ada di Holland), selain mesti berpacu dengan waktu: meminjam buku-buku di Bibliotheek-universiteit Leiden
Penulis | : | Kurnia Effendi |
---|---|---|
Penerbit | : | DIVA Press |
Tahun terbit | : | 2019 |
ISBN | : | 978-602-391-679-5 |
Halaman | : | 138 |