“Agaknya, puisi-puisi yang menyoal cinta tak pernah akan mati seakan-akan menjadi sumber energi bagi sesiapa saja. Puisi-puisi yang ditulis Nella, bagi saya merupakan catatan-catatan yang menarik untuk dibaca. Fenomena kedai kopi yang bagai cendawan lanskap untuk meneropong peristiwa personal yang siap menyeduh kisah dengan beragam kesan. Saya ucapkan selamat datang di dunia puisi, selamat datang pula buku yang indah ini, Merawat Luka & Patah Hati” (Ribut Achwandi) “Membaca buku ini selain sebuah renungan, juga membuat kita kembali menata ulang sikap kita terhadap kekecewaan, sakit hati, dan "cinta". Hingga memaafkan hadir sebagai solusi untuk menggapai kesadaran bahwa hidup harus terus berjalan dengan penuh kewajaran” (Abdullah Hamam) “Ah,, saya seperti diajak berkeliling ke kafe dan kedai kopi di Pekalongan, dibalut jalinan hati yang rontok karena sudah habis dua sampai tiga gelas kopi berbeda varian, yang ditunggu tak muncul juga. Hidup memang bagaikan kopi. Pahit, manis asam atau memabukkan sekalipun akan kita rasakan, seperti jalinan cerita dalam puisi apik ini selalu ada ruang rindu, ruang benci, ruang lunglai dalam berperilaku menjadi bucin. Melalui kumpulan puisi ini kita seperti menertawakan diri sendiri atas tingkah yang pernah kita atau teman kita lakukan. Nikmati dan mensyukuri setiap aroma dan rasa yang dituangkan oleh Pencipta kopi. Diksi yang dipilih menjadikan saya muda kembali.“ (Najibul Mahbub)
Penulis | : | Nella |
---|---|---|
Penerbit | : | DIVA Press |
Tahun terbit | : | 2022 |
ISBN | : | - |
Halaman | : | 109 |