Vanida Nauljam dikejutkan dengan tewasnya Malee akibat bunuh diri. Ia pun menunda pernikahannya demi mencari jawaban penyebab kematian saudara kembarnya itu. Bersama seorang fotografer yang mengaku pernah bertemu Malee sebelumnya, mereka pun mencari sebanyak mungkin petunjuk, mulai dari kamar, akun jejaring sosial, hingga buku hariannya. Penelitian mereka menemui jalan buntu bahkan semakin memunculkan tanda tanya dengan hadirnya surat kaleng.
Dari sanalah, Vanida mengetahui bahwa Malee pernah terlibat sebuah affair yang tidak direstui oleh ibu mereka. Frustrasi dengan percintaannya, Malee mau saja diajak bunuh diri oleh Makaio. Sebuah kecelakaan terjadi sehingga Malee pun tewas dengan dugaan bunuh diri.
“Aku tidak pernah tahu mengapa dipertemukan dengan gadis itu. Yang kutahu, setiap berada di dekatnya, jantungku terasa berhenti berdetak untuk beberapa saat. Lalu saat melihat senyumnya, perasaanku terasa sangat nyaman dan aman. Tapi saat melihat tangisnya, aku ingin menciptakan penghapus besar agar dapat menghapus goresan-goresan luka di hatinya...”
Pada pria itulah Vanida membiarkan cintanya bersandar….
| Penulis | : | Mufidatun Fauziyah |
|---|---|---|
| Penerbit | : | de Teens |
| Tahun terbit | : | 2014 |
| ISBN | : | 978-602-255-527-8 |
| Halaman | : | 244 |
