Ambar seorang yatim piatu. Ia tidak mengenal ayah atau ibunya.
Petunjuk yang ia miliki hanya luka silang di kedua telapak tangannya: yang kanan berwarna biru dan yang kiri berwarna merah.
Selama ini, ia hidup dengan perban yang menutupi kedua luka itu. Karena†¦ jika perban kanan dibuka, ia akan bisa melihat makhluk gaib beraura positif sementara jika perban kiri dibuka, ia akan mampu melihat makhluk gaib beraura negatif.
Selama ini, Ambar memilih untuk menjauh dari makhluk-makhluk di sekitarnya, baik yang nyata maupun gaib. Namun, satu demi satu makhluk gaib justru berusaha mendekatinya.
Hingga salah satu dari mereka menyampaikan berita mengejutkan: Ambar memiliki seorang kakak yang ditahan di alam gaib sebagai bentuk hukuman atas kesalahan kedua orang tuanya.
Bersama Mimi, hantu boneka, dan Julius yang memiliki kamera obscura, Ambar berpacu dengan waktu. Mencari asal usul luka itu dan menghilangkan kutukan yang ada dalam keluarganya, apa pun yang terjadi!
***
Aku tak peduli meskipun ini adalah hukuman atas perbuatan orang tuaku.
Aku tak akan mengizinkan ada seseorang, makhluk apa pun, memisahkanku dengan keluargaku.
| Penulis | : | Komikus Rif'an |
|---|---|---|
| Penerbit | : | Senja |
| Tahun terbit | : | 2017 |
| ISBN | : | 978-602-391-206-3 |
| Halaman | : | 204 |
