… Sejak itu, Yani semakin sering mengirim surat untukku—tapi surat-suratku ini bukan surat cinta, kamu juga tak perlu menulis surat cinta kepada saya, tulis apa saja, saya suka membacanya—dan aku membalasnya, tetap lewat Dudi, dia akhirnya tahu juga kalau surat balasan Yani itu untukku, bukan untuk dia. Dudi sejak saat itu bercita-cita menjadi tukang pos. * Banyak yang kuketahui tentang Yani dari surat-suratnya itu. Kami saling bercerita di buku tulis bersampul—siapa lagi kalau bukan—Paramita Rusady. Di buku itu kami menulis cerita bergantian. Begitulah cara kami bersurat-suratan. Berbalas-balasan. Paramita Rusady artis favoritnya. Dia mirip sekali dengannya, anggunnya, cara bicaranya, rambutnya, senyumnya. Cinta memang bisa mengubah orang, dan aku bukan pengecualian, bukan? * Semenjak Yani pindah ke Balikpapan bersama ayahnya, Ihsan tak berhenti menantikan hadirnya surat-surat dari sahabatnya itu jauh di lubuk hatinya yang terdalam. Dan entah mengapa, surat itu tak juga kunjung datang.
Penulis | : | Hasan Aspahani |
---|---|---|
Penerbit | : | DIVA Press |
Tahun terbit | : | 2025 |
ISBN | : | - |
Halaman | : | 164 |