“… sehari kemarin hujan gerimis mengguyur Kurusetra, Uwa Prabu. Pagi hari ini kabut terlihat pekat menyelimut padang itu....” “... kabut…,” hanya kata-kata lirih yang keluar dari orang tua kurus itu. Wajahnya cekung. Matanya buta sejak lahir. Sang Destarastra. Bapak para Kurawa. “… kabut itu merah….” kata seorang kekar yang bicara kepada Destarastra. Bernama Raden Sanjaya. Anak dari Arya Widura, adik Destarastra. Berkata tentang halimun pagi di penglihatan sukmanya yang tampak janggal, yang lamat-lamat berwarna merah darah. “… mengapa kabut itu berwarna merah?” “… entahlah, Uwa Prabu….”
Penulis | : | Pitoyo Amrih |
---|---|---|
Penerbit | : | DIVA Press |
Tahun terbit | : | 2024 |
ISBN | : | 978-623-189-383-3 |
Halaman | : | 536 |