“Kalau aku suka sama side, gimana?” ucap Indar tiba-tiba. “Bukan rasa suka sebagai kakak atau adik, apa lagi sekadar teman. Aku menyukai side layaknya sebagai gadis.” *** Lika tak habis pikir bagaimana siswa yang beberapa tahun lebih muda dibanding dirinya bisa mengatakan tidak suka punya hubungan pelatih dan siswa, kakak dan adik, apa lagi sekadar teman. Kala Indar mengungkapkan perasaannya, Lika menganggap remaja itu terkena demam cinta monyet. Demam yang cepat reda seiring berlalunya waktu dan bergantinya tempat. Namun, sekian tahun kemudian, mantan muridnya ini bahkan berencana memaling—mencuri—Lika. *** Indar tahu bahwa kebahagiaan keluarganya, ayah dan ibunya dibangun dari pondasi yang rapuh. Demi mendapatkan sang idaman, ayahnya menempuh cara licik. Maka, Indar bertekad memperjuangkan apa yang ingin hatinya miliki secara adil dan benar. Namun, semua berubah saat gadis yang disukainya mengatakan akan menikah, dengan orang yang tak disangka-sangka pula. Ia tak bisa membiarkan diri hanyut dalam rasa bersalah karena membiarkan kehancuran itu datang begitu saja. Indar harus mengambil tindakan. Tindakan yang kemungkinan besar tidak adil dan salah. Namun, jika tidak dilakukan, akan lebih banyak hati yang disakiti. Lelaki itu dalam dilema.
Penulis | : | Purnama Teduh |
---|---|---|
Penerbit | : | Laksana |
Tahun terbit | : | 2018 |
ISBN | : | 978-602-407-423-4 |
Halaman | : | 348 |