“Kekanglah nafsu-nafsumu. Setelah kau ikat nafsumu, janganlah terlalu banyak bicara. Kata-kata yang kau gunakan untuk menyatakan kehendak sendiri, serta untuk menegaskan bahwa pendapat sendiri yang benar, dapat menyeret ke arah kesesatan.” (Sunan Bonang) *** Kebijaksanaan Sunan Bonang tidak serta-merta ia dapatkan dari belajar agama semata. Ada sebab-sebab lain sehingga ia menjadi sangat piawai dan bijaksana dalam menyebarkan Islam di tengah masyarakat yang sudah memiliki pendidikan agama Siwa-Buddha dengan baik. Selain itu, ada beberapa kisah penting antara Sunan Bonang dan Sunan Kalijaga yang jarang diketahui kebanyakan orang. Sebagai contoh, kisah penamaan Kalijaga bukanlah disebabkan dia bertapa menunggu tongkat di tepi sungai. Melalui Wujil, murid Sunan Bonang yang diabadikan dalam Suluk Wujil, novel ini mencoba mengungkap hal-hal tersebut dengan lebih masuk akal dan manusiawi.
Penulis | : | Era Ari Astanto |
---|---|---|
Penerbit | : | DIVA Press |
Tahun terbit | : | 2025 |
ISBN | : | 978-602-391-836-2 |
Halaman | : | 272 |