Ketika Susan Barton terdampar di sebuah pulau di Samudra Atlantik, dia lebih dari sekadar orang yang terasing—dia menjadi karakter dalam sebuah fiksi. Dia menghabiskan satu tahun hidup bersama dua orang lelaki yang namanya di kemudian hari menjadi identik dengan nama-nama pulau: seorang Negro bisu bernama Friday, dan tuannya, Robinson Cruso. Sepulangnya ke London, dengan Friday sebagai bukti hidup dari petualangannya yang ganjil, dia mencoba mendekati penulis Daniel Foe. Namun Foe ternyata lebih tertarik dengan kisah hidup Susan daripada kisah tentang Robinson Cruso, dan perselisihan pun terjadi antara penulis dan subjek cerita. Satu-satunya saksi atas ketegangan ini, yang juga merupakan satu-satunya saksi hidup dari sejarah pulau Cruso, adalah si bisu Friday. Novel J.M. Coetzee ini adalah sebuah karya yang sangat cemerlang sekaligus cermat. Fabel, alegori, dan palimpsest sastra, yang mencoba menafsirkan kutub-kutub yang ada dalam kehidupan kita dan membuatnya menjadi lebih terang. Namun di antara kutub-kutub yang saling berlawanan ini—antara bicara dan diam, kewarasan dan kegilaan, kebenaran dan dusta—juga terdapat ketegangan-ketegangan yang di tangan Coetze menjadi begitu kaya dan jernih: tentang seni, mimpi, dan imajinasi yang membumbung tinggi.
Penulis | : | J.M.Coetzee |
---|---|---|
Penerbit | : | BASABASI |
Tahun terbit | : | 2022 |
ISBN | : | - |
Halaman | : | 196 |