Jangan berharap pada waktu. Waktu tidak dapat berbuat apa-apa.
***
Razka yang sejak kecil diperlakukan kasar dan mendapat cap “pecundang” dari ayahnya sendiri karena tidak menjadi juara kelas bertekad pergi ke Pulau Jawa. Ia tidak tahan lagi dengan perlakuan tersebut, dan dibanding-bandingkan dengan adiknya, Iyal, yang kerap jadi juara.
Ternyata, meski waktu terus bergulir dan jarak sudah nyata tercipta, gaung suara ayahnya tetap sampai. Suara yang mengatakan bahwa ia tidak akan bisa melakukan apa-apa dengan baik. Bayang hukuman yang harus diterima atas kesalahan yang tidak selalu dilakukannya. Demikian pula bayang tentang bidak-bidak catur karyanya yang dibuang sang ayah ke saluran irigasi dan hanya menyisakan sebuah pion.
Butuh berapa lama untuk menyembuhkan luka hati Razka?
Untuk membuktikan bahwa ia bisa menjadi pion yang selamat sampai ke ujung kotak pertahanan lawan hingga bisa berubah, dan bukan sekadar menjadi pion yang dikorbankan.
***
Hanya kita yang dapat mengubah apa yang kita inginkan.
Waktu hanya dapat memperlihatkannya.
Penulis | : | Elwin Padmaraksa |
---|---|---|
Penerbit | : | Laksana |
Tahun terbit | : | 2017 |
ISBN | : | 978-602-407-223-0 |
Halaman | : | 392 |