The Age of Reason mengikuti hari-hari Mathieu Delarue, seorang filsuf paruh baya yang bergulat dengan waktu, cinta, dan tanggung jawab atas dirinya sendiri. Dalam lanskap Paris yang resah, ketika bayang-bayang perang mengendap dan kerumitan hidup merayap ke setiap sudut, ia mendapati dirinya terjebak dalam dilema yang tak terhindarkan—bukan antara benar dan salah, melainkan antara kehendak bebas dan keberadaan yang membelenggu. Mathieu hidup di antara orang-orang yang tak benar-benar mengenalnya—dan yang tak sepenuhnya dikenalnya—sementara kota di sekitarnya perlahan bergerak menuju kehancuran. Di sela kopi, kelas filsafat, dan kamar-kamar sempit yang dibanjiri cahaya redup, kisah ini menyingkap makna eksistensi dengan lirih namun mengguncang. Jean-Paul Sartre merangkai novel ini dengan ketelitian seorang pengamat dan kelembutan seorang penyair yang menyimpan luka. Tak ada heroisme menggelegar, hanya momen-momen sunyi yang membentuk pilihan manusia. Alih-alih mengajarkan filsafat, Sartre menghidupkannya dalam percakapan yang goyah, dalam keheningan yang menyergap dan mengajak untuk menengok kembali apa artinya menjadi manusia.
Penulis | : | Jean-Paul Sartre |
---|---|---|
Penerbit | : | BASABASI |
Tahun terbit | : | 2025 |
ISBN | : | - |
Halaman | : | 486 |