Perang ini tidak akan pernah berakhir! Aku hanya salah satu orang terakhir saat ini. Akan ada saat di mana perang akan dimulai kembali….” Penolakan Husain bin Ali untuk berbaiat kepada Yazid bin Muawiyah berujung pada perang. Perang yang tidak seimbang antara 74 orang pendukung Husain melawan ribuan pasukan pendukung Yazid yang dipimpin Umar bin Sa’ad. Sebuah perang di bulan Muharram yang demikian mencekam, di Padang Karbala. Perang diawali dengan duel antar individu. Satu per satu pasukan Husein pun gugur hingga menjelang senja, menyisakan Husain seorang diri. Namun, Husain bin Ali telah teguh untuk tetap menjalani takdirnya. Keyakinan membuatnya ingin menyelesaikan pertarungan yang memakan banyak korban itu. Kemudian, di saat langit membiaskan sinar merah senja, seorang lelaki dari kubu Umar bin Sa’ad menerobos keluar dari barisan. Lalu, menorehkan luka di bahu Husain. Tubuh Husain roboh. Dua lelaki menyusul keluar. Masing-masing mengikuti jejak lelaki pertama. Keduanya menorehkan luka di tubuh Husain. Disusul dua orang lelaki lagi. Namun, hidup sang cucu Rasul itu belumlah terhenti. Hingga, pedang Symr bin Dzil Jauzan menuntaskan takdir Husain sebagai manusia…. Sebuah novel yang sangat menggetarkan hati dan bakal menggedor-gedor sisi kemanusiaan Anda. Sungguh, betapa mahalnya harga sebuah keimanan!
Penulis | : | Zhaenal Fanani |
---|---|---|
Penerbit | : | DIVA Press |
Tahun terbit | : | 2025 |
ISBN | : | 978-602-191-219-5 |
Halaman | : | 424 |
Abu Abdullah Muhammad al-Jihsiyari
Rp 130.000 20%
Rp 104.000
Abu Abdullah Muhammad al-Jihsiyari
Rp 160.000 20%
Rp 128.000
Abu Abdullah Muhammad al-Jihsiyari
Rp 130.000 20%
Rp 104.000