Kisah 1001 Malam Jilid 6 dimulai dari malam ke-589 hingga malam ke-737. Lima hikayat pertama merupakan kelanjutan dari Hikayat Tipu Daya Wanita pada jilid sebelumnya. Hikayat paling fantastis di jilid ini adalah kegilaan seorang raja manusia (Raja Saiful Muluk) karena cintanya
yang terlalu besar kepada jin perempuan (Putri Badi’atul Jamal).
Hikayat ini menampilkan tegangan magis antara dunia nyata dan
dunia gaib yang imajinatif dan menegangkan.
Beberapa hikayat justru “mencaplok” dari tokoh-tokoh sejarah,
seperti hikayat pemberontakan Ibrahim bin al-Mahdi terhadap
Khalifah Al-Makmun; mistik cincin Nabi Sulaiman As.; pencarian
Khalifah Muawiyah bin Abi Sufyan akan kota emas; keadilan penguasa Persia kuno, Raja Anusyirwan; dan hikmah dari riwayat sufi terkenal,
Malik bin Dinar. Ada pula hikayat tokoh “setengah-fiktif”,
Raja Iskandar Zulkarnain yang kecele di hadapan seorang pemimpin
suku pedalaman.
Hikayat-hikayat lain tidak kalah menariknya. Ada hikayat yang
hampir semua tokohnya adalah penipu, hikayat seorang bangsawan yang mencintai budaknya, hikayat mualafnya wanita Romawi lantaran
jatuh cinta kepada pemuda Muslim, hikayat raja dan wazir yang berusaha mati-matian untuk punya anak, hikayat tentang kesejatian cinta,
hikayat cinta yang sakit, hikayat para penyair perempuan, dan
masih banyak lagi kisah-kisah yang terlalu sayang untuk diabaikan.
Penulis | : | Abu Abdullah Muhammad al-Jihsiyari |
---|---|---|
Penerbit | : | DIVA Press |
Tahun terbit | : | 2019 |
ISBN | : | 978-602-391-581-1 |
Halaman | : | 604 |
Abu Abdullah Muhammad al-Jihsiyari
Rp 130.000 20%
Rp 104.000
Abu Abdullah Muhammad al-Jihsiyari
Rp 160.000 20%
Rp 128.000
Abu Abdullah Muhammad al-Jihsiyari
Rp 130.000 20%
Rp 104.000