Hal paling menarik dari Kisah 1001 Malam Jilid 5 (dari malam 456 sampai 588) adalah kisah legendaris dari Sinbad, sosok pelaut ulung yang jatuh bangun melawan debur ombak dan suprarasionalitas. Namun, yang paling banyak menguras emosi adalah hikayat Hasib Karimuddin, di mana yang riil dan khayal, jahat dan baik, imanen dan profan, manusia dan jin bercampur baur. Sebelum mencapai itu, pembaca disuguhi dengan kisah-kisah hikmah dan kebijaksanaan tentang kematian, makna hidup, keshalihan, tenggang rasa dalam relasi antaragama, sepasang kekasih yang cintanya seolah turun dari langit Ilahiah. Pembaca juga akan bertemu dengan cerita-cerita pinggiran tetapi unik dari periode tatkala Nabi Sulaiman As. masih berkuasa, perburuan akan benda-benda peninggalan nabi sekaligus raja itu, hikayat kota yang terbuat tembaga, dan roman-roman percintaan yang mengagetkan. Terakhir, perseteruan antar seorang pangeran dan selir raja yang paling terhormat. Dari perseteruan itu, lahirlah bebera[a hikayat seksis yang penuh hasutan sekaligus hikmah dan disertai tegangan yang akut. Melalui medium ini, pembaca akan paham tentang bagaimana tipu daya beroperasi dalam wilayah gender di ruang feodalisme. Selebihnya, Kisah 1001 Malam Jilid 5 masih mempertahankan lokus penceritaan yang ditimba banyak dari aras khayali.
Penulis | : | Abu Abdullah Muhammad al-Jihsiyari |
---|---|---|
Penerbit | : | DIVA Press |
Tahun terbit | : | 2019 |
ISBN | : | 978-602-391-580-4 |
Halaman | : | 588 |
Abu Abdullah Muhammad al-Jihsiyari
Rp 130.000 20%
Rp 104.000
Abu Abdullah Muhammad al-Jihsiyari
Rp 160.000 20%
Rp 128.000
Abu Abdullah Muhammad al-Jihsiyari
Rp 130.000 20%
Rp 104.000